SMPN 1 Banjarmasin dikenal sebagai “Arena Gesit” karena dominasinya yang konsisten dalam berbagai ajang Pertandingan Olahraga tingkat kota dan provinsi. Keberhasilan ini bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari penerapan taktik jitu yang terstruktur, fokus pada pengembangan bakat sejak dini, dan penanaman mentalitas juara yang kuat di setiap atlet muda.

Taktik pertama yang diterapkan adalah sistem pemantauan bakat yang komprehensif. Sejak siswa baru masuk, guru olahraga melakukan skrining ketat untuk mengidentifikasi potensi di berbagai cabang. Ini memastikan bahwa setiap siswa diarahkan ke disiplin olahraga yang paling sesuai dengan kemampuan fisik dan minat alami mereka.

Program pelatihan intensif dirancang dengan periodisasi yang matang. Latihan tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga taktik dan strategi permainan. Menjelang Pertandingan Olahraga besar, intensitas ditingkatkan, diikuti dengan fase pemulihan yang tepat untuk memastikan kondisi fisik atlet mencapai puncaknya pada hari kompetisi yang sesungguhnya.

Kekuatan psikologis menjadi pembeda utama. SMPN 1 Banjarmasin menyertakan sesi pelatihan mental yang rutin, mengajarkan atlet cara mengelola tekanan, mengatasi kegagalan, dan mempertahankan fokus di bawah sorotan publik. Mentalitas tangguh ini seringkali menjadi kunci kemenangan di momen-momen krusial dan genting.

Pemanfaatan teknologi juga berperan penting. Tim pelatih menggunakan analisis video untuk mengulas performa atlet dan lawan. Pemetaan kelemahan dan kekuatan lawan memungkinkan penyusunan strategi yang spesifik dan adaptif, memberikan keunggulan taktis yang signifikan sebelum memasuki Pertandingan Olahraga resmi.

Kolaborasi antar-cabang olahraga (Cabor) juga menjadi taktik unik. Atlet dari satu cabor didorong untuk saling mendukung dan berbagi wawasan, menciptakan atmosfer persatuan di seluruh tim sekolah. Budaya suportif ini meningkatkan semangat kolektif dan menumbuhkan kebanggaan bersama atas setiap pencapaian tim.

Fasilitas pendukung di SMPN 1 Banjarmasin dirawat dan dimanfaatkan secara maksimal. Ketersediaan lapangan dan peralatan yang memadai memungkinkan jadwal latihan yang fleksibel dan intensif. Infrastruktur yang superior ini menghilangkan hambatan logistik dan memungkinkan fokus penuh pada peningkatan keterampilan yang dimiliki oleh para siswa.