Saling Hargai di SMPN 1 Banjarmasin: Jembatan Penghormatan Antar Pelajar
SMPN 1 Banjarmasin telah menjadikan budaya saling menghargai sebagai nilai inti sekolah. Melalui berbagai program, mereka berupaya membangun jembatan Penghormatan antar pelajar yang datang dari latar belakang berbeda. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang damai dan inklusif. Fondasi ini krusial untuk pertumbuhan akademik dan sosial siswa.
Sekolah menerapkan “Deklarasi Anti-Bullying” yang ditandatangani oleh semua warga sekolah, termasuk siswa, guru, dan staf. Deklarasi ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi komitmen harian. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa setiap individu merasa aman dan dihargai. Zero toleransi terhadap perilaku diskriminatif ditekankan.
Penghormatan terhadap perbedaan suku, agama, dan budaya diwujudkan melalui perayaan hari-hari besar keagamaan dan nasional. Siswa diajak berpartisipasi aktif dalam kegiatan multikultural. Hal ini memperkaya wawasan mereka tentang keragaman Indonesia. Pemahaman mendalam tentang pluralisme menjadi bekal penting.
Program “Mentor Keberagaman” menghubungkan siswa dengan latar belakang yang berbeda untuk berbagi cerita dan perspektif. Dialog terbuka dan jujur ini membantu memecahkan stereotip yang mungkin ada. Upaya ini secara proaktif menumbuhkan empati dan rasa saling menghargai. Inilah cara efektif membangun toleransi sejati.
Untuk menjamin Penghormatan terhadap hak-hak siswa, sekolah memiliki Dewan Etik Pelajar. Dewan ini bertugas menampung keluhan dan menyelesaikan perselisihan secara adil dan transparan. Siswa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, memberi mereka rasa kepemilikan. Ini mengajarkan mereka tentang pentingnya keadilan.
Guru-guru di SMPN 1 Banjarmasin secara konsisten memberikan contoh Penghormatan dalam interaksi mereka. Mereka mendengarkan masukan siswa dengan serius dan menghargai setiap pendapat, sekecil apa pun. Pendekatan ini menjadi teladan yang kuat bagi siswa untuk meniru perilaku yang sama.
Kegiatan seni dan olahraga juga menjadi medium kuat untuk mempererat persaudaraan. Bekerja dalam tim teater atau tim olahraga mengajarkan siswa untuk menghargai kontribusi setiap anggota. Di sini, keberhasilan kolektif jauh lebih penting daripada prestasi individu semata.
Budaya hormat-menghormati ini berdampak positif pada suasana akademik. Siswa lebih nyaman bertanya dan berdiskusi, meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Rasa aman secara psikologis sangat mendukung eksplorasi ide. Sekolah telah menjadi tempat yang nyaman bagi semua.